Powered By Blogger

Rabu, 06 Juli 2011

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA




1. Pengolahan tanah yang baik ( gembur)
  • Dibajak 2 kai sedalam 15 - 20 cm dan diratakan /dihaluskan
  • Pada musim hujan perlu dibuat saluran  drainase sedalam 20 - 30 cm
2. Penggunaan benih unggul
  • Kebutuhan benih 15 - 20 kg /ha ( berlabel Hibrida)
  • Hasil tanaman tidak dianjurkan dpakai sebagai benih
  • Setiap kali tanam harus menggunakan benih Hibrida baru
3. Perlakuan benih ( seed treatment)
  • Apabila waktu tanam terlambat, benih perlu ditambah Rhidomil
  • Takaran Rhidomil 5 gram /kg benih
4. Populasi tanaman yang optimal
  • Jarak tanam :
   - 75  x ( 20 - 25 cm) atau 80 x ( 19 - 20 cm), untuk 1 biji / lubang
   - 75 x ( 40 x 50 cm) untuk 2 biji/ lubang

5. Pemupukan Berimbang....+ Pupuk Organik

  • Secara umum dosis pupuk ( 300 - 350 kg) Urea + ( 199 - 200) kg SP-36 + 100 Kg Kcl/Ha ditambah dengan PetroBio (pupuk hayati) 30kg/HA atau sesuai rekomendasi setempat
  • Pupuk N  atau Urea diberikan 2 kali yaitu saat tanam ( 1/3 bagian) dan pada umur 30 HST ( 2/3 bagian). Pupuk SP-36 dan KCL seluruhnya diberikan pada saat tanam.
  • Padatanah ringan dan curah hujan tinggi, Pupuk N dapat diberikan 3 kali yaitu pada saat tanam,3 HST dan 40 HST
  • Pada lahan masam dapat diberikan kaptan sebesar 500 kg/ha secara larikan.
  • Pupuk Organik terutama Ayam dari petelur atau Pupuk Kandang diberikan sebelum  tanam sebanyak 400 - 500 kg atau 80 karung  seukuran pupuk Pupuk Buatan / Beras
6.Penggunaan  PPC dan ZPT yang telah direkomendasikan  sesuai abnjuran penggunaan ZPT dan PPC
   hanya dianjurkan pada daerah yang telah menerapkan  Panca Usaha secara lengkap

7. Pemeliharaan tanaman :

  • Penyiangan dilakukan 2 kali umur 2 - 5  MST atau pada pengisian  biji atau sesuai  dengan pertumbuhan gulma
  • Pembumbunan untuk menutup lubang pupuk dan memperkuat tegaknya tanaman
  • Pengairan dilakukan terutama pada pertanmana musimkemarau ( MK I dan MK II), dengan pembuatan sumur pantek. Pengairan diberikan pada waktu tanam , umur 3.6.8 dan 11 minggu setelah tanam ( MST)
8. Pengendlaian hama dan penaykit

  • Hama penting adalah lalat bibit, penggerek tongkol, penggerek batang dan ulat grayak
  • Pengendalian dengan Carbofuran ( PETROFUR 3GR dari PT PETROKIMIA KAYAKU)
         - Serwangan waktu tanam  insektisida diberikan pada lubang biji ( 4 - 5 butir / lubang)
         -  Serangan umur 3 MST insektisida diberikan melalui pucuk daun 8 - 16 kg /ha

  • Penyemprotan insektisida Methonyul seperti Lannate ( 2 cc /liter air)

9. Panen

  • Panen dilakukan bila klobot mengering atau lapisan/layer biji sudah berwarna hitam
  • Pengeringan sampai kadar air 18 - 20 %
  • Kadar air lebih dari 20 % biji mudah rusak
10. Penyimpanan Hasil

Mengingat jagung kering yang dihasilkan akan disimpan oleh petani dalam kurun waktu lama,maka sebaiknya tempat penyimpanan harus bersih,kering,berventilasi yang cukup dan terhindar dari hama gudang .untuk menghindari kualitas dan nutrisi jagung sebaiknya karung penyimpanan di alas menggunakan pelet kayu sehingga terhindar dari kontak langsung dengan lantai tempat penyimpanan .kehilangan hasil saat penyimpanan disebabkan oleh kondisi kemasan,tempat penyimpanan,gangguan hama penyakit gudang serta keadaan cuaca setempat. 

1 komentar:

  1. NUMPANG TANYA GAN, PETRO BIO BISA UNTUK SENGON DAN JABON GAK YAH?? KALO BISA,TAKARAN PER KAYU NYA BERAPA? TERUS KALO UDAH PAKE PETRO BIO APA PAKE NPK /UREA LAGI? DICZMPUR ATO TERPISAH??? MAKASIH/... LAGI BELAJAR NANAM POHON NIH,,,

    BalasHapus