Selasa, 12 Juli 2011
Rabu, 06 Juli 2011
Teknologi Budidaya Cabai Merah di Lahan Kering Dataran Rendah Oleh : T. Iskandar, Jamal Khalid, Rachman Jaya, M.Yusuf Ali (BPTP NAD)
1. Kesesuaian Inovasi / Karakteristik Lokasi
• Ketinggian tempat (0-700 m dpl)
• Pengairan harus selalu diperhatikan, karena air merupakan faktor vital bagi
tanaman cabai.
• Jenis tanah bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros
serta kaya bahan organik.
• Kedalaman lapisan olah 30 – 40 cm.
• Kemasaman tanah (pH) ideal 6-7, kurang dari angka ini perlu dilakukan
pengapuran. Biasanya pada pH masam akan berkembang penyakit cendawan
Rhizoctonia sp dan Phytium sp
• Suhu yang paling ideall untuk pertumbuhan adalah 24-28 0C
2. Keunggulan / Nilai Tambah Inovasi
Hasil kegiatan pengkajian Cabai merah tahun 2004 di Kabupaten Pidie dengan
perlakuan paket teknologi dapat meningkatkan hasil secara nyata yakni Lado
14,1 ton/ ha dan ST-168 12,1 ton/ ha.
3. Uraian Inovasi
• Varietas yang digunakan yaitu ST-168 dan Lado
• Pupuk yang digunakan yaitu ZA 560 kg/ha, Urea 240 kg/ha, SP-36 480 kg/ha
KCL 320 kg/ha Borat 16 kg/ha, Curater 16 kg/ha
• Pupuk Susulan NPK (15 : 15 : 15) 250 kg/ha
• Pupuk kandang ayam 20 ton /ha
4. Cara Penggunaan Inovasi
Perincian penggunaan inovasi dapat dilihat pada pada Tabel 1 berikut :
Komponen Teknologi Uraian Komponen
(1) (2)
1. Lahan Kering/ tegalan
2. Varietas (F1) ST-168 dan Lado
3. Persemaian/ Perlakuan
bibit.
- Media semai dibuat dari tanah, pupuk kandang, pasir
(1:1:1)
- Diberikan Furadan 10 G, 2 gr/kg media semai
ditambah 2 gr Daconil/ kg media semai.
- Media semai ditutup dengan plastik selama 1 minggu.
- Biji direndam dengan air panas (50 oC) selama 1 jam.
- Persemaian ditutup dengan kasa nilon (rumah kasa).
- Bibit disemai dalam polybag ukuran diameter 20 cm,
tinggi 10 cm
- Umur bibit di persemaian 25 hari.
4. Pengolahan tanah Tanah dibajak 1-2 kali, digemburkan dan dibuat
bedengan
5. Jarak tanam dan sistem
tanam
60 x 70 cm (segi tiga) dengan populasi tanaman 16.000
batang/ ha
6. Pemangkasan Perempelan tunas
7. Penyiraman Pengairan/ kelembaban bedeng disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
8. Pengapuran 2 ton/ ha
9. Pemupukan (ha),
pemupukan melalui
akar.
Pupuk dasar diberikan sebelum pemasangan MPHP.
- Pupuk kandang ayam 20 ton/ ha
- ZA : 560 kg/ ha
- Ure : 240 kg/ ha
- SP-36 : 480 kg/ ha
- KCl : 320 kg/ ha
- Borax : 16 kg/ ha
- Curater : 16 kg/ ha
Pupuk Susulan:
NPK (15 : 15 : 15) sebanyak 250 kg/ ha diberikan pada
umur 20, 40, 60, 80 dan 100 HST masing-masing 1/5
dari total dosis di atas.
10.Mulsa MPHP
11. Pupuk PPC/ pupuk
daun
- Complesal : 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan
interval 14 hari (12 HST dan 26 HST).
- Gandasil 2 lt/ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 40 HST
dan 54 HST.
- Bayfolan 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 68 dan 82
HST.
12. Pengendalian
hama/ penyakit
- Kutu daun/Aphis
- Hama Trips
- Tungau
- Antraknosa
(Colleorchum
capsici dan C.
gloesporoides).
- Penyakit bercak
daun (Cercuspora
capsici).
Penyakit layu
(Fusarium oxysporum)
- Curater diberikan pada umur 25 HST (1 gr/batang)
- Lanate 2-5 EC , 2 cc/ ltr air
- Pagassus 500 SC, 2,5 cc/ ltr air
- Score, 2 cc/ltr air
- Daconil 20 gr/lt air (intreval 5 hari sekali)
- Daconil 25 cc/ltr air (intreval 4 hari sekali)
-Eradikasi (cabut dan bakar)
• Panen dan Pascapanen
Panen dilakukan pada umur 85 – 90 HST, dengan banyaknya pemanenan ± 14 kali,
dengan interval 4 hari sekali.
Tabel 2. Hasil panen Cabai Merah di Lokasi Kebun Percobaan BPTP NAD
No Varietas Rata-rata
Produksi/batang (Kg)
Rata-rata
Produksi/ ha (ton)
1. Lado 0,887 Kg 14.192
2. ST - 168 0,756 kg 12.096
• Ketinggian tempat (0-700 m dpl)
• Pengairan harus selalu diperhatikan, karena air merupakan faktor vital bagi
tanaman cabai.
• Jenis tanah bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros
serta kaya bahan organik.
• Kedalaman lapisan olah 30 – 40 cm.
• Kemasaman tanah (pH) ideal 6-7, kurang dari angka ini perlu dilakukan
pengapuran. Biasanya pada pH masam akan berkembang penyakit cendawan
Rhizoctonia sp dan Phytium sp
• Suhu yang paling ideall untuk pertumbuhan adalah 24-28 0C
2. Keunggulan / Nilai Tambah Inovasi
Hasil kegiatan pengkajian Cabai merah tahun 2004 di Kabupaten Pidie dengan
perlakuan paket teknologi dapat meningkatkan hasil secara nyata yakni Lado
14,1 ton/ ha dan ST-168 12,1 ton/ ha.
3. Uraian Inovasi
• Varietas yang digunakan yaitu ST-168 dan Lado
• Pupuk yang digunakan yaitu ZA 560 kg/ha, Urea 240 kg/ha, SP-36 480 kg/ha
KCL 320 kg/ha Borat 16 kg/ha, Curater 16 kg/ha
• Pupuk Susulan NPK (15 : 15 : 15) 250 kg/ha
• Pupuk kandang ayam 20 ton /ha
4. Cara Penggunaan Inovasi
Perincian penggunaan inovasi dapat dilihat pada pada Tabel 1 berikut :
Komponen Teknologi Uraian Komponen
(1) (2)
1. Lahan Kering/ tegalan
2. Varietas (F1) ST-168 dan Lado
3. Persemaian/ Perlakuan
bibit.
- Media semai dibuat dari tanah, pupuk kandang, pasir
(1:1:1)
- Diberikan Furadan 10 G, 2 gr/kg media semai
ditambah 2 gr Daconil/ kg media semai.
- Media semai ditutup dengan plastik selama 1 minggu.
- Biji direndam dengan air panas (50 oC) selama 1 jam.
- Persemaian ditutup dengan kasa nilon (rumah kasa).
- Bibit disemai dalam polybag ukuran diameter 20 cm,
tinggi 10 cm
- Umur bibit di persemaian 25 hari.
4. Pengolahan tanah Tanah dibajak 1-2 kali, digemburkan dan dibuat
bedengan
5. Jarak tanam dan sistem
tanam
60 x 70 cm (segi tiga) dengan populasi tanaman 16.000
batang/ ha
6. Pemangkasan Perempelan tunas
7. Penyiraman Pengairan/ kelembaban bedeng disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
8. Pengapuran 2 ton/ ha
9. Pemupukan (ha),
pemupukan melalui
akar.
Pupuk dasar diberikan sebelum pemasangan MPHP.
- Pupuk kandang ayam 20 ton/ ha
- ZA : 560 kg/ ha
- Ure : 240 kg/ ha
- SP-36 : 480 kg/ ha
- KCl : 320 kg/ ha
- Borax : 16 kg/ ha
- Curater : 16 kg/ ha
Pupuk Susulan:
NPK (15 : 15 : 15) sebanyak 250 kg/ ha diberikan pada
umur 20, 40, 60, 80 dan 100 HST masing-masing 1/5
dari total dosis di atas.
10.Mulsa MPHP
11. Pupuk PPC/ pupuk
daun
- Complesal : 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan
interval 14 hari (12 HST dan 26 HST).
- Gandasil 2 lt/ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 40 HST
dan 54 HST.
- Bayfolan 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 68 dan 82
HST.
12. Pengendalian
hama/ penyakit
- Kutu daun/Aphis
- Hama Trips
- Tungau
- Antraknosa
(Colleorchum
capsici dan C.
gloesporoides).
- Penyakit bercak
daun (Cercuspora
capsici).
Penyakit layu
(Fusarium oxysporum)
- Curater diberikan pada umur 25 HST (1 gr/batang)
- Lanate 2-5 EC , 2 cc/ ltr air
- Pagassus 500 SC, 2,5 cc/ ltr air
- Score, 2 cc/ltr air
- Daconil 20 gr/lt air (intreval 5 hari sekali)
- Daconil 25 cc/ltr air (intreval 4 hari sekali)
-Eradikasi (cabut dan bakar)
• Panen dan Pascapanen
Panen dilakukan pada umur 85 – 90 HST, dengan banyaknya pemanenan ± 14 kali,
dengan interval 4 hari sekali.
Tabel 2. Hasil panen Cabai Merah di Lokasi Kebun Percobaan BPTP NAD
No Varietas Rata-rata
Produksi/batang (Kg)
Rata-rata
Produksi/ ha (ton)
1. Lado 0,887 Kg 14.192
2. ST - 168 0,756 kg 12.096
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA
- Dibajak 2 kai sedalam 15 - 20 cm dan diratakan /dihaluskan
- Pada musim hujan perlu dibuat saluran drainase sedalam 20 - 30 cm
3. Perlakuan benih ( seed treatment)
- Apabila waktu tanam terlambat, benih perlu ditambah Rhidomil
- Takaran Rhidomil 5 gram /kg benih
- Jarak tanam :
- 75 x ( 40 x 50 cm) untuk 2 biji/ lubang
5. Pemupukan Berimbang....+ Pupuk Organik
hanya dianjurkan pada daerah yang telah menerapkan Panca Usaha secara lengkap
7. Pemeliharaan tanaman :
- Serangan umur 3 MST insektisida diberikan melalui pucuk daun 8 - 16 kg /ha
9. Panen
- Secara umum dosis pupuk ( 300 - 350 kg) Urea + ( 199 - 200) kg SP-36 + 100 Kg Kcl/Ha ditambah dengan PetroBio (pupuk hayati) 30kg/HA atau sesuai rekomendasi setempat
- Pupuk N atau Urea diberikan 2 kali yaitu saat tanam ( 1/3 bagian) dan pada umur 30 HST ( 2/3 bagian). Pupuk SP-36 dan KCL seluruhnya diberikan pada saat tanam.
- Padatanah ringan dan curah hujan tinggi, Pupuk N dapat diberikan 3 kali yaitu pada saat tanam,3 HST dan 40 HST
- Pada lahan masam dapat diberikan kaptan sebesar 500 kg/ha secara larikan.
- Pupuk Organik terutama Ayam dari petelur atau Pupuk Kandang diberikan sebelum tanam sebanyak 400 - 500 kg atau 80 karung seukuran pupuk Pupuk Buatan / Beras
hanya dianjurkan pada daerah yang telah menerapkan Panca Usaha secara lengkap
7. Pemeliharaan tanaman :
- Penyiangan dilakukan 2 kali umur 2 - 5 MST atau pada pengisian biji atau sesuai dengan pertumbuhan gulma
- Pembumbunan untuk menutup lubang pupuk dan memperkuat tegaknya tanaman
- Pengairan dilakukan terutama pada pertanmana musimkemarau ( MK I dan MK II), dengan pembuatan sumur pantek. Pengairan diberikan pada waktu tanam , umur 3.6.8 dan 11 minggu setelah tanam ( MST)
- Hama penting adalah lalat bibit, penggerek tongkol, penggerek batang dan ulat grayak
- Pengendalian dengan Carbofuran ( PETROFUR 3GR dari PT PETROKIMIA KAYAKU)
- Serangan umur 3 MST insektisida diberikan melalui pucuk daun 8 - 16 kg /ha
- Penyemprotan insektisida Methonyul seperti Lannate ( 2 cc /liter air)
9. Panen
- Panen dilakukan bila klobot mengering atau lapisan/layer biji sudah berwarna hitam
- Pengeringan sampai kadar air 18 - 20 %
- Kadar air lebih dari 20 % biji mudah rusak
Mengingat jagung kering yang dihasilkan akan disimpan oleh petani dalam kurun waktu lama,maka sebaiknya tempat penyimpanan harus bersih,kering,berventilasi yang cukup dan terhindar dari hama gudang .untuk menghindari kualitas dan nutrisi jagung sebaiknya karung penyimpanan di alas menggunakan pelet kayu sehingga terhindar dari kontak langsung dengan lantai tempat penyimpanan .kehilangan hasil saat penyimpanan disebabkan oleh kondisi kemasan,tempat penyimpanan,gangguan hama penyakit gudang serta keadaan cuaca setempat.
Langganan:
Postingan (Atom)